BELAJAR

Persiapkan Sejak Jauh-Jauh Hari
Kebiasaan buruk bagi kebanyakan para pelajar adalah belajar dadakan. Belajar semalam sebelum ujian. Emang kita kayak BJ Habibie ya ? Yang bisa langsung ngerti sebuah pelajaran hanya dalam waktu semalam.
Berbagi pengalamanku dalam persiapan UM-UGM 2008 (13 April 2008) dan SPMB 2008 (sekitar Bulan Juni 2008), persiapanku udah jauh-jauh hari sebelumnya. Aku mempersiapkan semuanya sejak bulan Agustus 2007 yang lalu. Targetku adalah, setiap bulan aku harus menuntaskan pemahaman materi 1 mata pelajaran yang akan diujikan.
Dan bulan-bulan berikutnya tinggal mengulang dan mengerjakan soal-soal tahun sebelumnya aja. Mudahan teknik ku kali ini berhasil. Soalnya mengingat 2 tahun yang lalu ketika akan mengikuti ujian masuk perguruan tinggi, aku hanya mempersiapkannya selama sebulan. Dan itu ga cukup memberikan hasil yang maksimal.
Jadi persiapan jauh-jauh hari itu sangat dianjurkan. Kita akan punya kesempatan yang lebih banyak untuk mendalami karakteristik soal. Dan ketika kita sudah merasa siap, soal mah akan lewat…
Buat Kartu Rencana Belajar
Ini juga merupakan satu hal yang kusuka. Membuat jadwal belajarku dalam kartu-kartu. Misalnya, pagi aku belajar apa aja. Trus belajarnya seperti apa. Apa mengerjakan soal atau mendalami materi atau surfing-surfing di Internet tentang materi tersebut. Trus ketika siang, apalagi yang kupelajari, menggunakan metode apa. Begitu seterusnya hingga malam.
Untuk membuat itu, aku hanya menggunakan aplikasi dari Microsoft Office Outlook. Disitu kan ada fasilitas kalender. Nah, aku tinggal menyusun rencanaku itu dalam urutan-urutan. Nah, setelah kurasa mantap, tinggal di print deh. Trus ditempel di dinding. Jadi seharian itu aku akan berusaha mematuhi jadwal itu.
Memang perencanaan itu penting. Soalnya kalau hidup kita ga teratur, kita akan sulit mencapai target yang kita inginkan.
Gunakan Metode Belajar yang Tepat untuk Tiap Pelajaran
Tidak ada pelajaran yang sama. Karena itu satu teknik belajar belum tentu bisa digunakan untuk mata pelajaran yang lain.
Untuk mata pelajaran hitung-hitungan, lebih baik mengurangi porsi untuk belajar materinya. Lebih baik banyakin deh ngerjain soal. Karena pemahaman kita akan semakain berkembang seiiring dengan makin banyaknya soal-soal yang kita jajal.
Nah, untuk materi-materi yang butuh hapalan, lebih baik banyakin memahami materinya. Ingat ya, memahami. Bukan mengahapal. Emang agak terdengar aneh. Tapi ini bener-bener bekerja bagiku. Misalnya ketika saya harus menghapalkan istilah-istilah biologi, saya tidak langsung menghapal istilah-istilah itu, tapi saya mencari tahu dulu apa arti dari kata-kata ilmiah itu.
Contohnya, saya disuruh menghapalkan hewan-hewan yang termasuk golongan gastropoda. Saya tidak langsung menghapalkan hewan-hewan yang masuk didalam golongan gastropoda. Tapi saya mencari tahu dulu arti dari gastro dan poda. Ternyata artinya adalah perut dan kaki. Jadi gastropoda itu adalah hewan yang berjalan menggunakan perut. Nah, lebih mudah kan membayangkan hewannya seperti apa.
Trus untuk pelajaran hapal-hapalan yang berhubungan dengan tanggal, saya banyak menggunakan metode jembatan keledai. Metode ini terbukti sangat ampuh. Misalnya kita disuruh menghapal tanggal lahirnya Pangeran Tukul (hehehe nama rekayasa aja), 19 Desember 1936. Aku akan mengumpamakannya begini. Ehm, karena tanggalnya sama dengan dua angka awal tahunnya (19 Desember 1936), aku tidak perlu menghapal itu. Jadi sekarang hanya tinggal menghapal “Desember” dan “36″.
Karena tukul itu cerewet dan banyak omong, jadi bisa dibilang kan kalau dia itu ember. Nah, ada kesamaan tuh antara ember dengan desember. Trus sekarang tinggal ngapal angka 36. Apa ya ? Ehm gini, mungkin aja tukul pengen berpoligami dan punya istri 3. Dan dari tiap istri punya anak masing-masing 2 orang. Jadi dia akan punya 3 istri dan 6 orang anak. Kalau digabungin kan 36.
Nah seperti itu contohnya. Jadi semakin kreatif dan gila ide mengubungkan kata-kata, semakin mudah bagi otak kita mengingatnya. Percaya deh.
Pilih Waktu Belajar yang Paling Kamu Suka
Nah, ini juga penting. Memilih waktu belajar yang sesuai dengan jam biologis kita. Kita tau, tiap orang punya jam biologis yang berbeda-beda. Misalnya ada orang yang sanggup bergadang di atas jam 12 malam ke atas. Sedangkan ada yang udah tepar di jam 10 malam (kayak aku hehehe). Nah mungkin yang hobi bergadang itu bisa berkonsentrasi di waktu malam. Ketika semua orang sedang tidur.
Sebaliknya, yang biasa tidur cepat akan bangun lebih awal di subuh hari. Dan ketika pikirannya udah jernih, ia bisa berkonsentrasi lebih baik untuk belajar. Dan ini yang biasa kupraktekkan.
Jadi pilihlah yang sesuai dengan jam biologis kita masing-masing.
Jangan Lupa Doa
Nah ini dia yang ga boleh terlupa. Banyak-banyaklah berdoa ketika kita telah melaksanakan ikhtiar dengan maksimal. Karena, sekeras apapun usaha kita, kalau Allah tidak mengijinkan kita untuk lulus, kita tidak akan pernah lulus. Namun jangan sakit hati atau kecewa kepada Allah akan keputusan itu.
Karena yakinlah Allah telah menyiapkan rencana hidup bagi diri kita masing-masing. Dan rencana itu sangat indah. Mungkin pada awalnya kita akan menggurutu dan kecewa, tapi diakhirnya nanti, kita akan tersenyum.
Aku sudah membuktikannya ketika beberapa kali ga lulus masuk ke perguruan tinggi, ada yang lebih indah dari itu yang Allah persiapkan buatku. Mungkin kalau aku waktu itu masuk ke perguruan tinggi, aku tidak akan merasakan nikmat itu.
Nikmat itu adalah bertambahnya pemahamanku terhadap makna belajar yang sebenarnya. Dan itu sanggup merubah secara keseluruhan tujuan hidupku. Yang dulu terlalu banyak berpikir untuk mengejar materi semata, alhamdulillah sekarang bisa beralih untuk mengejar ilmu dan ibadah.
Dan sebagai bonusnya, Allah memberikan kesempatan kepadaku untuk melihat keagungan-Nya di negeri-negeri lain. Singapura, Thailand, Malaysia, Belanda dan Swiss adalah negara-negara yang pernah kukunjungi berkat ga lulus SPMB dan ujian masuk perguruan tinggi. Hehehe aneh memang. Tapi itu, indahlah rencana Allah tidak ada yang tahu.